Sistem
penyusunan formasi dapat digunakan system sama dan system ruang ligkup. Sistem
sama merupakan system yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama
bagi semua satuan organisasi tanpa membedakan besar kecilnya beban kerja.
sedangkan system ruang lingkup merupakan suatu system yang menetukan jumlah dan
kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang dibebankan
kepada suatu organisasi.
A.
Sistem Formasi Kawan (Patronage System)
Sistem Formasi Kawan (Patronage System) Sistem kawan
merupakan suatu sistam kepegawaian yang bersifat subyektif,artinya pengangkatan
seorang pegawai berdasarkan atas hubungan pribadi antara pihak yang mengangkat
dengan yang diangkat. Sistem kepegawaian yang subyektif ini dapat dibedakan
antara yang bersifat politis dengan yang bersifat nonpolitis. Sistem yang
bersifat politis dikenal dengan istilah spoil system, diambil dari ucapan
senator Wiliam L. Mercy dari New York: To the victor belongs the spoilof war
(semua rampasan perang menjadi milik yang menang). Menurut sisitem ini
pengangakatan seseorang didasarkan atas jasanya terhadap kemenangan partai.
Sistem kepegawaian yang bersifat nonpolitis biasa dikenal dengan istilah
“nepotisme”. Kata nepotisme berasal dari kata Inggris nepotism, yang akar
katanya nepos atau kemenakan.
B.
Sistem Formasi Kecakapan (Merit System)
Sistem Formasi Kecakapan (Merit System) Berbeda dengan
sistem kawan, sistem kecakapan bersifat obyektif. Pengangkatan seorang pegawai
didasarkan pada kecakapan yang dimiliki. Ukuran awal untuk mengetahui kecakapan
seorang calon pegawai antara lain adalah ijazah yang dimiliki atau hasil tes
yang dicapainya. Dalam praktek kepegawaian, sistem ini bukan saja dipergunakan
pada pengangkatan pertama seorang pegawai, tetapi juda pada proses kepegawaian
berikutnya, antara lain untuk menentukan kenaikan gaji, kenaikan tingkat, dan
sebagainya.
C.
Sistem Formasi Karier (Career System)
Sistem Formasi Karier (Career System) Menurut sistem karier
ini seseorang diterima menjadi pegawai karena pertimbangan kecakapan.
Kesempatan untuk mengembangkan bakat serta kecakapan terbuka selama pegawai
mampu bekerja. Pangkatnyapun dapat dinaikkan setinggi mungkin. Sistem ini
merupakan konsekuensi logis dari system kepegawaian yang berdasarkan kecakapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar